Best Toraja Culture Trip everrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Haii sobat blogger dimanapun kalian berada Jumpaa lagiiii ..............jadi kali ini saya akan berbagi pengalaman lagi ke kalian tentang pengalaman saya selama melaksanakan kegiatan Tour Toraja beberapa minggu lalu yang juga merupakan tour penutup atau tour terakhir saya dan teman-teman di akhir semester 4 dan tentu saja such as a memorable tour experience and we called it Toraja Fieldtrip dimana tour ini sebagai salah satu kegiatan proses pembelajaran yang diadakan oleh kampus saya tercinta Poltekpar Makassar :):) jadi pada tour kali ini yang terlaksana selama 4 hari 3 malam kita mempraktekkan langsung bagaimana cara menjadi guide atau pemandu wisata yang real yang menurut saya agak nantang jugalah di tour kali ini karena disamping harus menghafal materi dan menguasai beberapa objek di tour kali in kami direpotkan untuk bagaimana cara menghibur peserta tour atau wisatawan dalam perjalanan agar tidak bosan dengan cara memberikan icebreak or games on da bus seperti pemandu wisata pada umumnya menceriakan asek asek jos...ya iyalah namanya juga proffesional guide ehehehehehhehehehe so when u heard about Toraja Land what the first thing come to you're mind??tentunya budaya dan pegunungan kan so true,,megunjungi Sulawesi Selatan tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Toraja tau gak? Toraja ini sudah menjadi landmark of Tourism of Indonesia jugaloh selain Bali karena bukan hanya di Indonesia tapi juga di mancanegara terkenal akan budayanya.
Look fresh yaa guyss 
Nah awal dari tour yang saya dan teman-teman laksanakan ini jadi sekitar jam 7 pagi kami gathering di kampus disini kami harus memastikan semua peralatan atau persiapan yang lainnya sudah benar-benar complete setelah semua peserta dan dosen datang kami mulai di handle oleh Tour Guide dan Tour Leader yang bertugas pada hari itu juga (ganbatte trus yahh guys hihiw) untuk membacakan doa supaya diberi kelancaran oleh Tuhan yang Maha Esa setelah pembacaan doa selesai mulailah kami di arahkan agar semua peserta segera naik ke bus dan meninggalkan kampus tercinta menuju Kabupaten Toraja dan melewati beberapa kabupaten yaitu Maros,Pangkep,Barru,Kota Pare-pare, Sidrap,Enrekang terakhir sampailah kita Toraja.
 So guyss dari Makassar itu kita melewati kawasan Pantai Losari sekarang dikenal dengan nama Losari Water Front karena kebetulan berangkatnya hari minggu nah disini kita terjebak macet yah lumayan lah sekitar 20 menit karena car free day  sebenarnya sih intinya yang kewalahan dan ribet harus menjelaskan ini dan itu adalah guidenya wahaha (keep spirit whoever you guys) after macet cett perjalanan dilanjutkan ke kabupatern Maros lewat toll di Maros ini kita mulai disuguhi pemandangan sawah nan cantik serta gugusan Karts atau batu kapur yang menawan, Maros memang terkenal dengan batu kapurnya tersebut.Lalu setelah maros dilewati dilanjutkan menuju Kabupaten Pangkep lalu stopover di Kabupaten Barru untuk melihat pembuatan ikan kering (dry fish) di pinggir pantai disini ikan keringnya murmerloh alias murah meriah di jual sama ibu-ibu atau bapak-bapak yang tinggal didaerah setempat setelah semuanya selesai, setalah melewati panjangnya perjalanan di Kabupaten Barru perjalanan di lanjutkan ke Kota Pare-pare untuk menyantap makan siang di salah satu restaurant so time for lunch, Setelah perut kami terisi dengan makanan yang lezat-lezat kita lanjutkan perjalanan kita menuju Sidrap,dan Kabupaten Enrekang stopover lagi untuk coffe break sambil menikmati indah dan eksotiknya Gunung Buttu Kabobong atau biasa disebut Gunung Nona karena bentuk gunungnya yang menyerupai alat kelamin wanita (sensor ooopz) dengan ditemani secangkir teh hangat dan pisang goreng (gratisan lagee) daerah enrekang ini cukup dingin loh guys tidak kalah dinginnya dengan Toraja karena lokasinya yang berada di pegunungan.
Kabut di depan Gunung Buttu Kabobong
Setelah setengah jam menikmati secangkir teh perjalanan kita lanjutkan ke Toraja kurang lebih sekitar 2 jam nah karena jalanannya yang cukup berliku maka diberlakukanlah ,,,,,free program heheyy it mean time too sleep beberapa saat kemudian tibalah bus kami [pada malam hari di salah satu hotel bintang 4 di Rantepao ibukota Toraja Utara pada saat memasuki hotel kami bisambut dengan welcome towel & welcome drink it was nice lalu kami bergegas ke kamar masing-masing untuk bersiap-siap dinner dan evaluasi materi dan perencanaan perjalanan yang kita lalui hingga sampai ke Toraja.


Day 2 di hari ke dua inilah yang paling menyenangkan dan mengesankan karena kita tidak terlalu bnayak mengunjungi atraksi wisata ,,jadi setelah melakukan pemanasan untuk rafting (morning exercise) lalu breakfast dan prepare karena siang nanti kita akan ber basah-basahan eittss wait a second jangan salah dulu maksudnya berbasah-basahan yaitu kita akan  berArung Jeram di sungai Maiting very very into that :D :D:D :D :Dnah ini bisa jadi alternatif lain jika kalian bosan dengan pemandangan gunung,kuburan batu,atau tedong yang ada di Toraja.Setelah semuanya siap dari perlengkapan dan fisik kita menuju  ke desa Dende Piongan Napo,Toraja Utara dimana kawasan sungai Maiting tersebut kita langsung menuju ke starting point arung jeram sungai Maiting ini yang memakan waktu kisaran 2 jam perjalanan darat dengan mobil jip dengan jalanan naik turun yang terjal yang tidak terasa lagi karena suguhan pemandangan yang indah disisi kanan dan kiri yang menemani perjalanan menuju sungai Maiting setelah sekitar 1-2 jam lamanya kami berpapasan dengan angin dan udara yang sejuk diperjalanan tibalah kami di garis start tracking dengan langsung menggunakan life jacket,helm dan membawa dayung kami juga diberi sebotol air putih untuk bekal di perjalanan nah setelah semua siap dimulailah tracking sekitar beberapa kilo hingga kami menemukan sumber air dari sungai Maiting dengan di dampingi oleh beberapa guide rafting.Perjalanan menuju sungai ini cukup terjal dan licin yang bagi saya cukup memacu adrenalin karena jalanan yang cukup curam lumayan yahh setelah lamanya berjalan kaki akhirnya kepala sungai rafting sudah bisa dilihat sejauh 20 meter dari bawah,setelah semuanya sampai di pinggir sungai dan kami mulai menaiki perahu karet serta di berikan sedikit penjelasan serta aba-aba dan cara penyelamatan saat mengarungi sungai yang memiliki panjang belasan kilometer tersebut.
Kelihatankan gimana derasnya jeram Maiting,,

Saat mengarungi sungai jeram tersebut kita akan disuguhi pemandangan pohon cemara,pemandangan pegunungan serta keseluruhan hutan disekitarnya dengan diarahkan aba-aba dari pemandu rafting tersebut sesekali kita berhenti di spot yang cukup menarik untuk mengambil gambar seperti di bawah air terjun juga melihat beberapa hewan yang menghuni sungai tersebut seperti kelelawar dan iguana di tengah sungai pada jam makan siang kami harus berhenti di tengah perjalanan kami dan menyinggahi pinggir sungai yang penuh bebatuan untuk makan siang (maklum perut udah keroncongan cuyyy...) disana kami suguhi ikan bakar yang baru saja diangkat dari bara dengan nasi panas serta cobek yang menambah selera makan sangat pas disantap di depan air terjun dimana kita berhenti waaasekk gimana?asikgak? setelah selesai lunch kami mulai mengambil dayung dan kembali ke perahu masing-masing dan siap bertempur lagi dengan derasnya jeram sungai Maiting kami mulai mengarungi lagi sungai tentunya dengan perut yang kenyang hihihi...setelah kami sampai di dermaga rafting pun selesai dilaksanakan pada sore hari menuju senja dengan titik finishnya di Desa Tamparan,kecamatan Rantetayo, wahh pengalaman pertama saya rafting yang sangat menyenangkan dan melatih kekompakan tim dengan teman seperahu sayaa nice,,, good job my friend..setelah perjalanan pulang jangan khawatir kami tidak harus tracking lagi dengan lamanya kita langsung di jemput di dermaga dengan bus lalu kembali menuju kehotel karena mengingat hari yang sudah hampir larut.


Day 3 nah hari ketiga ini mungkin agak melelahkan dan berhasil membuat kaki sayah patah 10 mau tau gak kenapa?? hari ke 3 ini full activitynya seharian kami harus trecking berkili kilo metersaat meninggalkan hotel jam 8 pagi kami langsung menuju ke Desa Palangi ditengah indahnya sawah nah diawal terlaksananya tour hari ke 3 ini kita harus berhenti sekitar 1 km dari pintu masuk Museum Ne Gandeng kami harus turun dari bus dan mulai tracking hingga ke pintu masuk museum yang merupakan museum yang dibangun oleh yayasan keluarga besar Ne' Gandeng ,nah untiknya tempat ini yaitu upacara kematian masyarakan Toraja yang mereka sebut ''Rambu Solo" terbesar pernah di laksanakan di tengah-tengah lapang museum ini dan kemudian kami diberikan penjelasan kepada pengelola museum secara detail, museum ini dibangin yakni untuk melaksanakan prosesi pemakaman Ne' Gandeng yang meninggal tanggal 3 agustus 1994 tak lain adalah untuk menghormati leluhur orang Toraja seperti umumnya.


Ini dia foto Ne'Gandeng


Usai mengunjungi Museum Ne' Gandeng perjalanan dilanjutkan ke kuburan batu yaitu Batutumonga biasa disebut kampung di atas awan dikarenakan daerah ini lumayan dingin sehingga terdapat kabut putih hingga disebut sebagai awan nah dari Batutumonga ini kami start tracking lagi menuju Lokomata yaitu kuburan batu terbesar di Toraja jarak perlalanan sekitar 5 kilometer yang cukup untuk membuat badan remuk... tired tired tired but it worth it karena di sepanjang jalan kami di kejutkan lagi dengan pemandangan yang sangat menarik mata juga tumbuhan kopi dan berbagai sayuran yang berterbaran dimana-mana menarik yaa tanah di Toraja ini sangat subur sangat cocok untuk bercocok tanam dengan melewati kawasan Bukit Sesesan juga.
Cabe Katokkon khas Toraja 

Amazyng scenary through the way to Lokomata :) ;D
Sesampainya di spot tujuan yaitu Lokomata nah batu yang telah disebutkan sebelumnya itu terdapat beberapa lubang petak nah ternyata di dalam lubang tersebutlah mayat atau jenazah orang Toraja di letakkan dan penempatan setiap jenazah dibedakan melalui kasta orang Toraja maksudnya semakin tinggi jenazah di letakkan maka semakin tinggi pula derajat orang Toraja tersebut begitupun sebaliknya,masyarakan Toraja menaruh jenazah di batu karena mereka fikir tanah adalah emelent suci dan untuk bercocok tanam saja serta di Toraja banyaknya tebing-tebing bebatuan yang memungkinkan mereka untuk mengubur mayat di batu saja hal ini tentunya dilakukan beribu ribu tahun yang lalu.
Selesai di pemakaman Lokomata ini kami langsung berbalik arah untuk kembali ke Batutumonga dengan jalan yang sama start trecking kita dan tentunya trecking lagi ...pulang pergi sekitar 10 km kalo kalian sanggup gak?? daripada pulang pergi gak dianterr wkwkwk saat kembali ke Batutumonga kita tidak langsung menuju bus melainkan makan siang di restaurant setempat setelah itu baru dehh menuju ke bus dan kami menuju ke Kete Kesu spot yang paling terkenal di Toraja
yang disebut sebagai desa wisata yang didalamnya terdapat beberapa rumah adat khas Toraja yaitu Tongkonan dan terdapat kuburan batu yang berusia 500 tahun lebih dan disini kami tidak terlalu lama dikarenakan waktu yang kurang cukup dakitar 20 menitan lalu setelah meninggalkan Kete Kesu in kami pergi ke pasar traditional dan membeli souvenir  dan aneka makanan khas toraja dan juga kopi Toraja yang lumayan terkenal  sekita setengah jam kami tawar menawar dengan penjual di pasar tersebut kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Hotel,

Day 4 (Separation with Toraja Land) time to say Good Bye jadi hari ke 4 itu sudah tidak ada kegiatan lagi setelah 3 hari kami harus banting tulang dengan berjalan kaki yang cukup jauh setelah breakfast dan semua barang terpacking kami langsung menuju ke bus untuk kembali ke Makassar seperti hari pertama stopover di Enrekang untuk coffe break setelah  setengah jam perjalanan pulang dilanjutkan ke Kabupaten Sidrap dan di Pare-Pare kami stopover lagi utnuk makan siang sekitar 1 jam di Hotel Bukit Kenari yang menyuguh mata kita dengan pemandangan downtown of Pare-pare di pinggir kolam dan kami mnyempatkan untuk berfot.



Nice View of Pare-pare
then continue to Barru Regency yang amat panjang dilanjutkan ke Pangkep dan Maros gingga malam tiba di Kota Makassar dan perjalanan pun berakhir di kampus Poltekpar Makassar.End of the Tour....Nah bagaimana menurut kalian tentang Toraja ?menarik bukan Ayo Explore ke Toraja dan dapatkan pengalaman yang berkesan dengan budayanya yang kaya dan keanekaragaman lainnya serta kuburan batu yang hanya terdapat di Toraja Land ini.
Okey guys sekian dulu yahh penulis mau pamit thank for reading my blog jika ada salah kata atau kekuranga mohom dimaafkan dan dimaklumi penulis masih amatir see you in South Sulawesi Sekian dan Terimakasih wassalam :):):)

Komentar